Annyeong...!!!
Welcome to my blog...!!!
Semoga bermanfaat...!!!
Kita bakalan share info2 terbaru seputar Film, Drama & Music Korea ^_^
Gamsahamnida...

Rabu, 07 Juli 2010

Diare pada anak

A. DEFENISI
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 x sehari, dan pada neonetus lebih dari 4 x sehari dengan atau tanpa lendir darah.

B. ETIOLOGI
• Faktor Infeksi
1. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
2. Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.
3. Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus, Rota virus dan Astrovirus.
4. Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.
5. Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.

• Bukan faktor infeksi
6. Alergi makanan : susu dan protein.
7. Gangguan metabolik atau malabsorbsi.
8. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.
9. Obat-obatan seperti antibiotik.
10. Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.
11. Faktor psikologis : rasa tahut dan cemas.
12. Obstruksi usus.

C. PATOFISIOLOGI
1. Gangguan osmotic
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus mengeluarkannya (diare).
2. Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.

3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.

D. MANIFESTASI KLINIK
Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare, namun secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :
a. Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah 200 – 250 gr.
b. Anorexia.
c. Vomiting.
d. Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.
e. Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah, pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.
f. Respirasi cepat dan dalam.
g. Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.

E. EVALUASI DIAGNOSTIC
Evaluasi diasnogtik yang bisa dilakukan antara lain:
1. Hematest feses untuk memeriksa adanya darah .
2. Evaluasi feses terhadap volume, warna, konsistensi dan adanya pus
3. Hitung darah lengkap
4. Evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit
5. Aspirasi duodenum

F. PENATALAKSANAAN
Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
1. Dehidrasi
2. Diagnosis
3. Diet
4. Defisiensi disakarida
5. Drugs

Pada dehidrasi ringan diberikan :
a. Oralit + cairan
b. ASI/susu yang sesuai
c. Antibiotika (hanya kalau perlu saja)
Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :
a. Seperti pengobatan dehidrasi ringan
b. Bila tidak minum ASI :
1. Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.
2. Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi setalh makan nasi.
Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.
Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.

G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
1. Dehidrasi
Skor Dehidrasi berdasarkan WHO FK-UNHAS
Skor 1 2 3
Keadaan Umum Baik Lesu/Haus Gelisah, lemas, ngantuk, syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat Kering
Napas <30x/menit 30-40 x/menit >40x/menit
Turgor Baik Kurang baik Jelek
Nadi <120 120-140 >140
Skor:
6 = tanpa dehidrasi
7 – 12 = dehidrasi ringan / sedang
≥ 13 = dehidrasi berat

Penanganan dehidrasi:
< 2 tahun: RL / KAEN 3B => 4 jam pertama, 5 tetes / KgBB/menit
20 jam selanjutnya, 3 tetes / KgBB/menit
>2 tahun: RL / KAEN 3B => 1 jam pertama, 10 tetes / KgBB/menit
7 jam selanjutnya, 3 tetes/ KgBB/menit

2. Hipokalemi.
3. Hipokalsemi
4. Cardiac disrythmias
5. Hiponatremi.
6. Syok hipovolemik
7. Asidosis.