Istirahat & tidur
Kristamuliana
Pendahuluan
Istirahat & tidur adalah salah 1 kebutuhan dasar manusia secara fisiologis yg harus terpenuhi.
Pada saat istirahat & tidur, tubuh melakukan proses pemulihan u/ mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yg optimal
Istirahat
Status aktivitas tubuh dalam keadaan menurun
Keadaan tenang, rileks, tanpa ada tekanan emosi & terbebas dari rasa takut & cemas
Seseorg dpt bnr2 istirahat jika:
Merasa segala sesuatu dpt diatasi & dibwah kontrolnya
Merasa diterima eksistensinya
Mengetahui apa yg terjadi
Bebas dari gangguan & ketidaknyamanan
Memiliki kepuasan terhadap aktivitas yg dilakukan
Mengetahui adanya bantuan sewaktu2 bila memerlukan
Tidur
Suatu keadaan tidak sadar, dimana persepsi & reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, & dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup
Fungsi Tidur
Menjaga keseimbangann mental, emosional, fisiologis & menjaga kesehatan
Mengembalikan kesegaran fisik, menurunkan stres & kecemasan, mengembalikan kemampuan berkonsentrasi.
Tanda2 yg dpt dikategorikan sbgai tidur:
- Aktivitas fisik minimal
- Tingkat kesadaran yg bervariasi
- Terjadi perubahan2 proses fisiologis tubuh
- Penurunan respon terhadap rangsangan dari luar
Perubahan Fisiologis Saat Tidur:
- Penurunan tekanan darah & denyut nadi
- Dilatasi pembuluh darah perifer
- Kadang2 terjadi peningkatan aktifitas traktus gastrointestinal
- Relaksasi otot2 rangka
- Basal metabolisme rate menurun
Fisiologi Tidur
Pusat pengaturan tidur secara alami ada di batang otak, yaitu sistem aktivitas retikular / RAS & region sinkronisasi bulbaria / BSR
Formasi retikularis bergerak melalui medula oblongata, pons, otak tengah ke hipotalamus
Selama tidur, tubuh mengirim stimulus yang rendah & individu akan bangun jika stimulus ditingkatkan
RAS digambarkan dgn status tubuh yg sadar & menerima stimulus auditori, visual & nyeri, yg mempertahankan seseorg tetap bangun & sadar
Hipotalamus berfx sbgai pusat aktivitas involunter (contoh: tidur & bangun)
Kerusakan pada hipotalamus menyebabkan seseorang tidur dalam waktu yg abnormal
Tahap-tahap tidur
Non Rapid Eye Movement (NREM) pergerakan mata yang tidak cepat
Rapid Eye Movement (REM) pergerakan mata yang cepat
NREM
Gelombang otak lebih lambat
Mimpi berkurang
Tekanan darah menurun
Kecepatan pernapasan menurun
Metabolisme menurun
Gerakan bola mata lambat
NREM tahap I
Masa transisi dari sadar menjadi tidur
Mata kabur & rileks, otot2 terasa lemas
Kelopak mata tertutup
Kedua bola mata bergerak lambat
Kecepatan jantung & pernafasan menurun
seseorang bisa dibangunkan dengan mudah
NREM tahap II
Tidur ringan
Bola mata berhenti bergerak
Tidur bersuara (ngorok)
Suhu tubuh menurun
Kecepatan jantung & pernapasan turun dgn jelas
Tonus otot menurun
Berlangsung sekitar 10 – 20 menit
NREM tahap III
Tahap awal tidur yg dalam
Keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap
TTV menurun
Sulit dibangunkan
Belangsung 15 – 30 menit
NREM tahap IV
Tahap tidur yang dalam
Rileks & jarang bergerak
Mulai terjadi mimpi
Kadang terjadi eneuresis
Berlangsung 15 – 30 menit
REM
Tidur yg nyenyak sekali
Gerakan kedua bola mata menjadi sangat aktif
Terjadi mimpi
Otot2 kendor
TTV meningkat
Sekresi lambung meningkat
Ereksi penis pada laki2
Perilaku yg timbul jika seseorg kehilangan tidur REM
Cenderung hiperaktif
Emosi labil
Nafsu makan meningkat
Bingung & curiga
Perilaku yg timbul jika seseorg kehilangan tidur NREM
Menarik diri, apatis & respon menurun
Merasa tidak enak badan
Ekspresi wajah kuyu
Malas bicara
Kantuk yg berlebihan
Perilaku seseorg jika kehilangan tidur NREM & REM
Menurunnya kemampuan memberikan pertimbangan & keputusan
Tidak mampu berkonsentrasi
Letih: penglihatan kabur, mual & pusing
Sulit beraktivitas
Daya ingat berkurang, amnesia, halusinasi & ilusi
Siklus Tidur
Pre sleep
Tahap tidur normal terjadi jika individu melalui semua tahap NREM (NREM I – NREM IV) NREM III & NREM II REM Bangun
Jika individu tidak bangun setelah REM maka akan kembali ke NREM II NREM III NREM IV NREM III NREM II REM
Kebutuhan & Pola tidur
Standar normal waktu tidur adalah 8 jam / 24 jam
Kebutuhan tidur bisa bervariasi sesuai dengan usia & perkembangan
Neonatus (bayi baru lahir)
Tidur 14 – 18 jam sehari
Pernapasan teratur
Gerakan tubuh sedikit,
50% tidur NREM, byk waktu tidurnya dilewatkan pada tahap III & IV tidur NREM
Setiap siklus sekitar 45 – 60 menit
Bayi (1 – 12 bulan)
Tidur 12 – 14 jam / hari
20 – 30 % tidur REM
Tidur lebih lama pada malam hari
Pola terbangun sebentar
Toddler (1 – 2 tahun)
Tidur sekitar 10 -12 jam / hari
25% tidur REM
Byk tidur pd mlm hari & terbangun dini hari berkurang
Siklus bangun tidur normal, sudah menetap pada umur 2 – 3 tahun.
Pra sekolah ( 3 – 5 tahun)
Tidur sekitar 11 jam / hari
20% tidur REM
Pada umur 5 tahun, tidur siang tidak ada
Ada tidur sore
Usia sekolah (6 – 11 tahun)
Tidur sekitar 10 jam / hari
18,5% tidur REM
Tidak membutuhkan tidur siang
Remaja
Tidur sekitar 8,5 jam sehari dan 20% adalag REM
Dewasa muda
Tidur sekitar 7 -9 jam/ hari
20 – 25% tidur REM
5 – 10% tidur NREM I, 50% NREM II
10 – 20% NREM III – IV
Dewasa Pertengahan
Tidur sekitar 7 jam / hari
20 % tidur REM
Mungkin mengalami insomnia
Dewasa Tua
Tidur sekitar 6 jam/hari
20 – 25% REM
Tidur NREM IV berkurang & kadang tidak ada
Mungkin mengalami insomnia
Sering terbangun pada malam hari
Faktor2 yg m’pengaruhi istirahat& tidur
Status kesehatan
Lingkungan
Stres psikologis
Diet
Gaya hidup
Obat-obatan
Gangguan tidur & penanganannya
1. Insomnia
Kesulitan untuk tidur / kesulitan untuk mempertahankan tidur
Ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas
Jenis2 insomnia
Insomnia inisial ketidakmampuan seseorang untuk memulai tidur
Insomnia intermitten ketidakmampuan mempertahankan tidur (sering terjaga)
Insomnia terminal bangun secara dini (lebih cepat) & tidak dapat tidur lagi
Faktor penyebab insomnia
Rasa nyeri
Kecemasan
Ketakutan
Tekanan jiwa
Kondisi yg tidak menunjang untuk tidur
Tindakan perawat u/ mengatasi insomnia klien
Memberikan pendidikan kesehatan
Menciptakan lingkungan yg nyaman
Melatih klien relaksasi
Upaya2 u/ mengatasi insomnia
Makan makanan yg berprotein tinggi sebelum tidur (keju, susu)
Usahakan u/ tidur pada waktu yg sama
Hindari tidur siang / sore
Berusaha u/ tidur saat benar2 ngantuk
Hindari kegiatan2 yg membangkitkan minat sebelum tidur
Lakukan gerak badan setiap hari tetapi jangan menjelang tidur
Gunakan teknik2 pelepasan otot2 & meditasi sebelum berusaha untuk tidur
2. Somnabulisme
Gangguan tingkah laku yg sangat kompleks saat sdg tidur
Terjadi aksi motorik secara involunter & otomatis seperti berjalan, membuka & menutup pintu, ke kamar mandi, duduk di tmpat tidur, berbicara, menabrak kursi dsbgainya.
Sangat beresiko terhadap cedera
Upaya u/ mengantisipasi cedera akibat samnobulisme:
Bimbing kembali anak / klien ke tempat tidur jika mengalami somnabulisme
Ciptakan lingkungan yg aman & nyaman
Bisa diberikan diazepam
3. Eneuresis
Ngompol pada saat tidur
Terjadi pada anak2 & remaja
Lebih byk terjadi pada laki2
Penyebabnya: gangguan pada bladder, stres & toilet training yg kaku
Upaya u/ menghindari eneuresis
Hindari stres
Hindari minum yg banyak menjelang tidur
Berkemih (miksi) sebelum tidur
3. Narkolepsi
Keinginan tidur yg berlebihan pada siang hari
Serangan ngatuk mendadak & dapat tidur setiap saat, jika serangn itu datang
Disebebkan oleh kerusakan saraf genetika sehingga periode REM tidak mampu dikendalikan
Dapat dikendalikan dengan obat2 agriptonik (amfetamin)
4. Night Terrors
Mimpi buruk
Biasanya terjadi pada anak usia 6 tahun
Setelah tidur beberapa jam, anak akan terjaga & berteriak, pucat & ketakutan
5. Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung & di mulut, seperti adanya amandel atau pangkal lidah menyumbat saluran napas
6. Hipersomnia
Jumlah tidur yang berlebihan pada siang hari
Selanjutnya sama dengan narkolepsi
7. Parasomnia
Setengah tidur & setengah terjaga
Biasanya diakibatkan oleh mimpi buruk
8. Apnea tidur
Disebabkan oleh kurangnya aliran udara melalui mulut & hidung selama 10 detik atau lebih saat tidur
Ada 3 jenis apnea tidur
Apnea sentral : terjadi masalah pada pusat pengendali nafas di otak
Apnea obstruksi: sumbatan jalan napas
Campuran : terajadi bersamaan antara apnea sentral & apnea obstruksi
tHaNkZ
PELITA HIDUP
Me With HITZ My I-Pop Idol
With Ferdinand HITZ
Mengenai Saya
- Lee An
- Makassar, South Sulawesi, Indonesia
- 1. Nurse 2. Lecturer 3. Like all about South Korea 4. Want to visit South Korea (Seoul n Jeju Island) 5. Fan of Leeteuk n Siwon Super Junior ^_^
New Couple ^_^
My Idol
:-*
Imut ^_^
Amin Siwon Oppa
Our Partners
Annyeong...!!!
Welcome to my blog...!!!
Semoga bermanfaat...!!!
Welcome to my blog...!!!
Semoga bermanfaat...!!!
Buat K-Lovers, silahkan like Page FB: http://www.facebook.com/pages/K-Lovers-Mksr-Community/148091115309534?ref=tn_tnmn
Kita bakalan share info2 terbaru seputar Film, Drama & Music Korea ^_^
Gamsahamnida...
Gamsahamnida...
Jumat, 17 Desember 2010
My Savior
HITZ with Me
With Lee Jeong Hoon HITZ
Total Tayangan Halaman
Categories
- IDK III (2)
- Ilmu Dasar Keperawatan (2)
- Info Kesehatan (1)
- Kebutuhan Dasar Manusia (13)
- Keperawatan Keluarga (1)
- Keperawatan Komunitas (6)
- Keperawatan Maternitas (5)
- Konsep Dasar Keperawatan (5)
- NEW DIAGNOSIS (1)
- PENGUMUMAN UNTUK MAHASISWA (4)
- saat otak blank... (1)
- Sistem Hematologi dan Imunologi (2)
- TUGAS DAN HASIL KOREKSI TUGAS MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR (3)